PMS DAN HIV/AIDS
Penyakit menular seksual
Pengertian : penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual maupun tidak
Gejala :
1. Rasa sakit atau gatal dikemaluan
2. Muncul
benjolan, bintik atau luka pada dan disekitar alat kelamin
3. Keluar
cairan (nanah, cairan merah kekuningan, berbau) dari alat kelamin
4.
Pembengkakan
di pangkal paha
5.
Rasa
sakit pada perut bagian bawah
Faktor penyebab meningkatnya penderita pms (terbesar pada usia 15-29 th)
1. Norma
hubungan laki2 n perempuan longgar
2. Mudahnya
akses informasi tentang seks yg tidak tepat (efek negatif teknologi)
3. Nilai-nilai
“cinta” yg disalahgunakan penempatannya
4. Kurangnya
pemahaman tentang bahaya seks bebas
5. Banyaknya
tempat pelacuran tanpa batasan umur pengunjung
6. Rendahnya
kontrol keluarga dan masyarakat
7. Berlakunya
nilai ganda dalam masyarakat (melarang seks pranikah tapi membiarkan
pornografi)
8. Banyaknya
mitos dalam masyarakat
Jenis pms dan penularannya
Penularannya :
1. Melalui cairan vagina
2. Melalui cairan sperma
3. Melalui cairan darah
Jenisnya :
1. Gonorrhoe (go)
2. Chlamidia
3. Kandidiasis
4. Trikomoniasis
5. Sipilis (raja singa)
6. Herpes
7. Kutil kelamin (condiloma akuminata (hpv))
8. Kutu (p.pubis)
9. Hiv/aids
Mitos tentang pms
1. Dapat
dicegah dengan suntik antibiotika rutin
2. Dapat
diobati dengan antibiotik (iya ga?)
3. Gejala
dapat dilihat melalui mata
4. Dapat
dicegah dengan mencuci dengan alat kelamin
5. Hus pagi
hari akan meningkatkan resiko
6. Dapat
diobati jika melakukan hus dengan perawan/perjaka
7. Dapat
menular melalui wc atau kamar mandi
Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan :
1. Tidak
melakukan hus pranikah
2. Melakukan
kegiatan yg positif (mengalihkan pikiran)
3. Mencari
informasi yg benar mengenai pms atau hiv/aids
4. Mengendalikan
diri
5. Diskusi
dengan teman, guru, konselor, dokter, dll tentang bahaya pms
6. Menolak
tegas jika ada yg mengajak melakukan hus
7. Hindari
pacaran ditempat gelap dan sikap yg menimbulkan rangsangan
Pengobatan :
1. Hindari
pengobatan sendiri seperti minum antibiotik, jamu, dll
2. Periksa
ke dokter sedini mungkin
3. Jangan
malu menyampaikan semua keluhan ke dokter
4. Jangan
melakukan hus sebelum selesai pengobatannya
5. Gunakan
kondom setiap hus
6. Minta
pengobatan yang tepat untuk menghindari keparahan
Hiv/aids
Pengertian :
Hiv : human immunodeficiency virus (virus yg menyerang sistim kekebalan tubuh, jd gampang sakit n sukar sembuh)
Aids : acquired immune deficiency syndrome (kumpulan gejala penyakit yg disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh karena terinveksi hiv)
Penularan :
hiv berada dalam semua cairan tubuh namun yg berpotensi (?) Menularkan hanya pada cairan darah, cairan sperma, cairan vagina. Hiv masuk kedalam tubuh melalui aliran darah, luka, membran mukosa (selaput lendir).
sesuatu yg dapat menimbulkan penularan adalah : hus dg orang terinfeksi hiv, penggunaan jarum (suntik, tindik, tato) yg sama dengan yg dipakai orang dengan hiv, tranfusi darah tercemar hiv, ibu hamil dengan hiv ke anaknya, dll.
Fase-fasenya :
a. fase pertama : terinfeksi hiv baru setelah 1-6 bulan bisa dideteksi. Fase ini disebut periode jendela (window periode), belum ada gejala
b. fase kedua : belum ada gejala, sudah hiv positif (terdeteksi), masa inkubasi virus selama 2-10 tahun (tergantung pada kesehatan penderita)
c. fase ketiga : timbul gejala minor seperti hilang nafsu makan, tubuh lemah, keringat malam hari berlebih, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yg tak sembuh-sembuh.
d. fase keempat : sistem kekebalan tubuh mulai sangat berkurang, masuk pada tahap aids, muncul penyakit-penyakit tertentu (infeksi oportunistik) seperti kanker kulit, radang paru-paru, infeksi otak, infeksi usus, dll
Mitosnya :
1. Merupakan penyakit kutukan tuhan
2. Merupakan penyakit orang barat
3. Hanya menular melalui hubungan seks
4. Penyakit kaum homoseksual
5. Hanya diderita psk (pekerja seks komersial)
6. Dapat menular lewat kontak sosial sehari-hari
Pencegahan :
1. Tidak
melakukan hus pranikah (bagi yg menikah, saling setia dg pasangan)
2. Tidak
menggunakan jarum suntik, jarum tato, tindik bersama-sama
3. Mencari
info yg benar tentang hiv/aids
4. Lakukan
diskusi terbuka mengenai remaja dan seksual
5. Hindari
perilaku tidak sehat dan tidak bertanggungjawab
6. Hindari
kontak langsung pertukaran darah dengan orang terinfeksi
Pengobatan :
Belum ada obat yang dapat membunuh hiv, hingga dikatakan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Namun sebenarnya penyakit ini hanya belum dapat disembuhkan. Obat-obat hiv/aids sangatlah mahal. Obat yg sudah digunakan adalah retroviral (menghambat perkembangbiakannya) atau obat infeksi oportunistik (karena sistem imun sudah rusak atau lemah)
Pemeriksaan hiv dapat dengan tes darah elisa. Jika negatif berarti tidak terinfeksi, namun ingat ada periode jendela à harus konseling, safer sex. Jika positif dikonfirmasi dengan tes western blot.
Tes western blot positif, laporkan ke dinkes (identitas dirahasiakan), post konseling, menghindari emosi, putus asa, keinginan bunuh diri, dll. Jika negatif sama dengan elisa negatif.
ODHA (orang dengan hiv-aids)
Kita tidak akan tertular karena hidup bersama, makan bersama, nonton bersama, bersalaman, berpelukan, cium pipi, dll (ingat cara penularannya)
Perawatan odha :
1. Tidak
diskriminasi
2. Berikan
bantuan fisik dan psikis
3. Lindungi
odha agar tidak tertular penyakit umum
4. Rawat odha
sampai ia merasa nyaman dan tenteram
5. Rahasiakan
masalah pribadinya
6. Tanyakan
apa yg diinginkan oleh odha
7. Hati-hati
sebab odha dapat sakit dan sehat sewaktu-waktu
0 komentar:
Posting Komentar