Rabu, 29 Agustus 2012

PMS DAN HIV/AIDS

PMS DAN HIV/AIDS

Penyakit menular seksual
Pengertian : penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual maupun tidak
Gejala : 


1.  Rasa sakit atau gatal dikemaluan
2. Muncul benjolan, bintik atau luka pada dan disekitar alat kelamin
3. Keluar cairan (nanah, cairan merah kekuningan, berbau) dari alat kelamin
4.  Pembengkakan di pangkal paha
5.  Rasa sakit pada perut bagian bawah

Faktor penyebab meningkatnya penderita pms (terbesar pada usia 15-29 th)
1.    Norma hubungan laki2 n perempuan longgar
2.    Mudahnya akses informasi tentang seks yg tidak tepat (efek negatif teknologi)
3.    Nilai-nilai “cinta” yg disalahgunakan penempatannya
4.    Kurangnya pemahaman tentang bahaya seks bebas
5.    Banyaknya tempat pelacuran tanpa batasan umur pengunjung
6.    Rendahnya kontrol keluarga dan masyarakat
7.    Berlakunya nilai ganda dalam masyarakat (melarang seks pranikah tapi membiarkan pornografi)
8.    Banyaknya mitos dalam masyarakat

Jenis pms dan penularannya
Penularannya :
1.           Melalui cairan vagina
2.           Melalui cairan sperma
3.           Melalui cairan darah

Jenisnya :
1.           Gonorrhoe (go)
2.           Chlamidia
3.           Kandidiasis
4.           Trikomoniasis
5.           Sipilis (raja singa)
6.           Herpes
7.           Kutil kelamin (condiloma akuminata (hpv))
8.           Kutu (p.pubis)
9.           Hiv/aids

Mitos tentang pms

1.    Dapat dicegah dengan suntik antibiotika rutin
2.    Dapat diobati dengan antibiotik (iya ga?)
3.    Gejala dapat dilihat melalui mata
4.    Dapat dicegah dengan mencuci dengan alat kelamin
5.    Hus pagi hari akan meningkatkan resiko
6.    Dapat diobati jika melakukan hus dengan perawan/perjaka
7.    Dapat menular melalui wc atau kamar mandi


Pencegahan dan pengobatan
Pencegahan :
1.    Tidak melakukan hus pranikah
2.    Melakukan kegiatan yg positif (mengalihkan pikiran)
3.    Mencari informasi yg benar mengenai pms atau hiv/aids
4.    Mengendalikan diri
5.    Diskusi dengan teman, guru, konselor, dokter, dll tentang bahaya pms
6.    Menolak tegas jika ada yg mengajak melakukan hus
7.    Hindari pacaran ditempat gelap dan sikap yg menimbulkan rangsangan

Pengobatan :
1.   Hindari pengobatan sendiri seperti minum antibiotik, jamu, dll
2.   Periksa ke dokter sedini mungkin
3.  Jangan malu menyampaikan semua keluhan ke dokter
4.  Jangan melakukan hus sebelum selesai pengobatannya
5.  Gunakan kondom setiap hus
6.  Minta pengobatan yang tepat untuk menghindari keparahan

Hiv/aids
Pengertian :
Hiv : human immunodeficiency virus (virus yg menyerang sistim kekebalan tubuh, jd gampang sakit n sukar sembuh)
Aids : acquired immune deficiency syndrome (kumpulan gejala penyakit yg disebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh karena terinveksi hiv)

Penularan :
   hiv berada dalam semua cairan tubuh namun yg berpotensi (?) Menularkan hanya pada cairan darah, cairan sperma, cairan vagina. Hiv masuk kedalam tubuh melalui aliran darah, luka, membran mukosa (selaput lendir).
   sesuatu yg dapat menimbulkan penularan adalah : hus dg orang terinfeksi hiv, penggunaan jarum (suntik, tindik, tato) yg sama dengan yg dipakai orang dengan hiv, tranfusi darah tercemar hiv, ibu hamil dengan hiv ke anaknya, dll.

Fase-fasenya :
                                                             a.      fase pertama : terinfeksi hiv baru setelah 1-6 bulan bisa dideteksi. Fase ini disebut periode jendela (window periode), belum ada gejala
                                                            b.      fase kedua : belum ada gejala, sudah hiv positif (terdeteksi), masa inkubasi virus selama 2-10 tahun (tergantung pada kesehatan penderita)
                                                             c.      fase ketiga : timbul gejala minor seperti hilang nafsu makan, tubuh lemah, keringat malam hari berlebih, diare terus menerus, pembengkakan kelenjar getah bening, flu yg tak sembuh-sembuh.
                                                            d.      fase keempat : sistem kekebalan tubuh mulai sangat berkurang, masuk pada tahap aids, muncul penyakit-penyakit tertentu (infeksi oportunistik) seperti kanker kulit, radang paru-paru, infeksi otak, infeksi usus, dll

Mitosnya :
1.           Merupakan penyakit kutukan tuhan
2.           Merupakan penyakit orang barat
3.           Hanya menular melalui hubungan seks
4.           Penyakit kaum homoseksual
5.           Hanya diderita psk (pekerja seks komersial)
6.           Dapat menular lewat kontak sosial sehari-hari

Pencegahan :
1.   Tidak melakukan hus pranikah (bagi yg menikah, saling setia dg pasangan)
2.   Tidak menggunakan jarum suntik, jarum tato, tindik bersama-sama
3.   Mencari info yg benar tentang hiv/aids
4.   Lakukan diskusi terbuka mengenai remaja dan seksual
5.   Hindari perilaku tidak sehat dan tidak bertanggungjawab
6.   Hindari kontak langsung pertukaran darah dengan orang terinfeksi

Pengobatan :
Belum ada obat yang dapat membunuh hiv, hingga dikatakan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Namun sebenarnya penyakit ini hanya belum dapat disembuhkan. Obat-obat hiv/aids sangatlah mahal. Obat yg sudah digunakan adalah retroviral (menghambat perkembangbiakannya) atau obat infeksi oportunistik (karena sistem imun sudah rusak atau lemah)

Pemeriksaan hiv dapat dengan tes darah elisa. Jika negatif berarti tidak terinfeksi, namun ingat ada periode jendela à harus konseling, safer sex. Jika positif dikonfirmasi dengan tes western blot.
Tes western blot positif, laporkan ke dinkes (identitas dirahasiakan), post konseling, menghindari emosi, putus asa, keinginan bunuh diri, dll. Jika negatif sama dengan elisa negatif.

ODHA (orang dengan hiv-aids)
Kita tidak akan tertular karena hidup bersama, makan bersama, nonton bersama, bersalaman, berpelukan, cium pipi, dll (ingat cara penularannya)

Perawatan odha :
1. Tidak diskriminasi
2. Berikan bantuan fisik dan psikis
3. Lindungi odha agar tidak tertular penyakit umum
4. Rawat odha sampai ia merasa nyaman dan tenteram
5. Rahasiakan masalah pribadinya
6. Tanyakan apa yg diinginkan oleh odha
7. Hati-hati sebab odha dapat sakit dan sehat sewaktu-waktu


0 komentar:

Posting Komentar